Pagi ini seperti biasanya, aku bangun lebih dulu dari Mark, berbenah sebentar dan terus ke dapur mengerjakan hal-hal kecil, juga mempersiapkan sarapan kami. Ketika mencuci gelas-gelas bekas minum hot chocolate semalam, pandangan mataku tertuju pada tanaman cabe rawitku di dekat wastafel cuci. Tanaman cabe rawit dalam pot seharga 5,99 poundsterling itu memang sengaja ku beli dari Barton Grange Shopping Garden, untuk kuletakkan di sana, di dapur basahku, agar setiap pagi saat aku di dapur selalu teringat akan Indonesia, juga akan ibuku.
Ingatan tentang bahwa setiap hari, pagi-pagi sekali, di Indonesia ibuku pun juga bangun lebih dulu, biasanya beliau saat teduh pribadi dengan membaca Alkitabnya dan berdoa, baru kemudian mengerjakan sesuatu di dapur untuk sarapan keluarga. Kadang ingatan akan hal itu membuat hatiku sedikit tentram dan hangat berada di dapur sendirian sambil membayangkan bahwa di luar sana mungkin pada waktu yang sama pun ratusan ibu-ibu juga sedang mengerjakan aktivitas mereka di dapur. Perasaan tentang itu membuat aku merasa tidak sendiri di dapurku yang sunyi pagi itu.
Melihat tanaman cabe rawitku yang mulai berbunga itu, mengingatkan ku juga bahwa hari ini adalah Hari Ibu di Inggris, atau masyarakat di Inggris mengenalnya dengan "Mothering Sunday". Teringat sewaktu masih di Indonesia, di setiap Hari Ibu aku selalu berusaha memberi sesuatu untuk ibuku, entah itu sekedar kartu ucapan yang aku tempel di kulkas, bingkisan kecil, kue, atau pun sekedar uang tanda kasih. Tapi sekarang aku di sini, di UK, jauh dari ibuku...
Hari ini setelah kebaktian gereja, kami berencana langsung ke rumah mertuaku. Karna ibu mertuaku mengundang kami untuk dinner keluarga. Dan sesuai permintaan ibu mertuaku, agar kami tidak perlu membeli bingkisan, buket bunga, atau makanan untuk beliau, jadi kami hanya mempersiapkan kartu ucapan berwarna pink bergambar kucing, binatang peliharaan favorit beliau!
Segera kuselesaikan pekerjaan kecilku di dapur pagi itu sembari bersenandung lirih lagu Di waktuku masih kecil...
Ingatan tentang bahwa setiap hari, pagi-pagi sekali, di Indonesia ibuku pun juga bangun lebih dulu, biasanya beliau saat teduh pribadi dengan membaca Alkitabnya dan berdoa, baru kemudian mengerjakan sesuatu di dapur untuk sarapan keluarga. Kadang ingatan akan hal itu membuat hatiku sedikit tentram dan hangat berada di dapur sendirian sambil membayangkan bahwa di luar sana mungkin pada waktu yang sama pun ratusan ibu-ibu juga sedang mengerjakan aktivitas mereka di dapur. Perasaan tentang itu membuat aku merasa tidak sendiri di dapurku yang sunyi pagi itu.
Melihat tanaman cabe rawitku yang mulai berbunga itu, mengingatkan ku juga bahwa hari ini adalah Hari Ibu di Inggris, atau masyarakat di Inggris mengenalnya dengan "Mothering Sunday". Teringat sewaktu masih di Indonesia, di setiap Hari Ibu aku selalu berusaha memberi sesuatu untuk ibuku, entah itu sekedar kartu ucapan yang aku tempel di kulkas, bingkisan kecil, kue, atau pun sekedar uang tanda kasih. Tapi sekarang aku di sini, di UK, jauh dari ibuku...
Hari ini setelah kebaktian gereja, kami berencana langsung ke rumah mertuaku. Karna ibu mertuaku mengundang kami untuk dinner keluarga. Dan sesuai permintaan ibu mertuaku, agar kami tidak perlu membeli bingkisan, buket bunga, atau makanan untuk beliau, jadi kami hanya mempersiapkan kartu ucapan berwarna pink bergambar kucing, binatang peliharaan favorit beliau!
Segera kuselesaikan pekerjaan kecilku di dapur pagi itu sembari bersenandung lirih lagu Di waktuku masih kecil...
Di waktuku masih kecil,gembira dan senangTiada duka kukenang,tak kunjung mengeluhDi sore hari yang sepi,Ibuku bertelut, sujud berdoa,'kudengar... ada namaku disebut.Di doa ibuku, namaku disebutDi doa ibu kudengar namaku disebutDi doa ibuku, namaku disebutDi doa ibuku, kudengar...Ada namaku disebut.
I am dedicated this day to all mothers in the world.
Happy UK Mother Day's Moms!!!
Sunday morning, March 22, 2009
Link :
No comments:
Post a Comment