Sekilas teringat dulu waktu aku masih kecil, orang tua memberitahu kami agar selalu membuang sampah pada tempatnya. Waktu di Taman Kanak-Kanak dan berlanjut di Sekolah Dasar pun, kami diajari untuk selalu membuang sampah pada tempatnya, dan diterangkan juga apa akibat-akibatnya jika kita tidak membuang sampah pada tempatnya. Bahkan sampai sekarang pun, sepertinya kami masih selalu (harus) diingatkan tentang membuang sampah pada tempatnya, atau harus ditunjukkan dimana tempat untuk membuang sampah. Terbukti di Indonesia, dimana pun tempatnya, aku masih sering membaca tulisan "Buanglah sampah pada tempatnya", atau "Dilarang membuang sampah di sini". Ironis sekali bukan?! Dengan kata lain, sepertinya kita senang selalu diperlakukan sebagai anak kecil saja, yang selalu harus diingatkan, yang selalu harus ditunjukkan... Padahal kadang kita marah atau tersinggung jika ada orang lain yang memperlakukan kita layaknya anak kecil saja. Tapi seperti Hukum Sebab Akibat, pasti ada sebabnya bukan, mengapa orang masih selalu menulis kalimat "Buanglah sampah pada tempatnya", atau "Dilarang membuang sampah di sini"...
Bicara mengenai SAMPAH, di Inggris, khususnya yang ku tahu di Preston kota tempat kami tinggal, pemerintah setempat atau The City Council memiliki cara tersendiri dalam pengelolan sampahnya. Mereka mengajak masyarakat agar bekerja sama dalam menanggulangi masalah persampahan dengan cara mereka menyediakan 4 boks tempat sampah bagi tiap rumah, buku panduan dan jadwal pengambilan. Tiap boks berbeda warna dan isinya. Bahkan kalau dirasa masih kurang, mereka boleh telepon minta tambah boks lagi.
- Boks-boks itu ada yang warna abu-abu (Grey Bin), isinya : untuk sampah umumnya (General refuse) dan sampah makanan (Food waste).
- Yang warna coklat (Brown Bin), isinya : untuk sampah kebun (Garden waste); termasuk sampah daun, tanaman mati, sisa potong rumput, bunga-bunga layu, patahan dahan pohon dan ranting.
- Sedang yang warna merah (Red Box), isinya : untuk sampah plastik atau Plastic bottles (termasuk botol bekas minuman, shampoo, susu, dll) dan kertas tebal atau Cardboard (termasuk kartu-kartu ucapan, karton bungkus makanan, kardus, dll).
- Yang terakhir yang warna kuning (Yellow Box), isinya : untuk sampah kertas (termasuk koran, majalah, katalog, selebaran, dll), sampah "beling" (termasuk botol beling, toples, piring gelas beling, dll), sampah kaleng (termasuk kaleng minuman makanan, botol aerosol, dll) dan sampah tekstil (termasuk pakaian, dll).
Pengambilannya tiap minggu sekali sesuai jadwalnya. Kebetulan di area kami pengambilannya tiap Hari Selasa siang. Makanya tiap Hari Selasa kadang sebelum suamiku berangkat ke kantor, dia sering mengingatkan aku dengan menyebut "Bin Day". Jadi pagi-pagi kami sudah menyiapkan boks-nya di depan pintu gerbang rumah. Dan siangnya ada truk sampah yang mengambil, mengosongkan sampahnya dan mengembalikannya lagi. Jika Selasa minggu ini jadwal untuk "Grey Bin", maka Selasa minggu depan giliran untuk 3 boks sekaligus "Brown Bin", "Red Box" dan "Yellow Box".
Nantinya sampah-sampah itu akan dikumpulkan sesuai jenisnya dan di daur ulang. Hasil daur ulang sampah itu akan diproses lagi untuk menjadi bahan dasar bagi pembuatan barang-barang lain lagi. Dengar-dengar, hasil daur ulang besi dari daur ulang sampah (Recyclable things) bahkan diekspor ke beberapa negara di Asia, untuk dipakai sebagai bahan dasar produksi, agar menekan biaya pembuatan.
Dengan kata lain, tidak akan ada yang terbuang percuma dari sampah-sampah itu, walaupun sebelumnya sepertinya tidak berguna lagi, tapi setelah didaur ulang bisa menjadi sesuatu yang baru dan berguna.
Sering pada saat aku harus membuang sampah-sampah kami dan memasukkannya sesuai isi boks-boks itu, aku seperti diingatkan kembali akan Kasih Tuhan dalam hidupku. Ya...ibaratnya sampah, aku dulu adalah sampah...tidak berguna lagi bagi orang, kotor mungkin...tapi kemudian diangkat Tuhan...dan di daur ulang menjadi sesuatu yang baru...yang berguna bagi orang lain. Mungkin jika ada seseorang yang masih mengira dirinya adalah "sampah"...dibuang dan tak dianggap orang..., janganlah sedih dan jangan putus asa! Ada "Tangan Yang Agung" yang akan siap mengangkat kita dan mendaur ulang hidup kita menjadi baru... Siap didaur ulang?!...
Link :
No comments:
Post a Comment